Direktur Utama Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ), Muzakir, ikut menanggapi soal pungutan liar (pungli) yang diadukan wanita pedagang saat kunjungan Presiden Jokowi ke Pasar Bogor kemarin. Pasar Bogor masuk dalam pengelolaan dan pengawasan Perumda PPJ, dan Muzakir memastikan tidak ada praktik pungli di pasar tersebut.
"Bahasa ibu-ibu (wanita pedagang yang mengadu ke Presiden Jokowi) itu salah. Mereka bukan pedagang pasar. Seakan-akan dikemas pungli segala macam pedagang pasar dipenjarakan," kata Muzakir kepada wartawan, Jumat (22/4/2022).
"Banyak tanya ke saya (soal pungli). Saya sampaikan di dalam pasar tidak ada pungli. Kalaupun ada pungli, di luar, tidak ada wewenang kami. Kalau mau nyaman dan aman, (seharusnya) jualan di dalam Pasar Bogor," sambungnya.
Muzakir menjelaskan, Pemkot Bogor saat ini masih terus melakukan penataan kawasan Pasar Bogor. Pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan di trotoar Jalan Roda diarahkan agar berjualan di lantai 3 gedung Pasar Bogor.
Namun hingga saat ini masih ada beberapa pedagang yang menolak. Salah satunya adalah Ujang Sarjana, pria yang disebut sebagai korban kriminalisasi karena menolak pungli.
Muzakir mengatakan Ujang Sarjana tidak terdaftar sebagai pedagang di Pasar Bogor. Ujang Sarjana menjadi salah satu PKL yang menolak dipindahkan ke area berdagang yang disediakan Pemkot Bogor di lantai 3 Pasar Bogor.
"Jadi dia PKL yang jualan di trotoar jalan. Pak Ujang ini sendiri, terlepas dari kasus yang menyeretnya ke penjara, jadi termasuk PKL yang dari tahun ke tahun susah banget diatur, karena nggak mau jualan di dalam pasar, walaupun di dalam kita kasih gratis sementara," ujar Muzakir.
Muzakir menyebut Ujang Sarjana sebagai sosok pedagang yang disegani di Pasar Bogor. Terkait kejadian yang membuat Ujang Sarjana ditangkap, kata Muzakir, merupakan keributan antarpedagang yang berjualan tidak pada tempatnya.
"Pak ujang ini masuk kalau dalam bahasa PKL sebagai PKL yang jagoan lah. Jadi, PKL-PKL lain agak tunduk dengan dia. Jadi, kalau bahasa saya itu ribut-ribut preman ketemu preman. Dua-duanya juga jualan di tempat yang tidak resmi. Di tempat yang tidak dibolehkan," bebernya.
"Untuk kasus kemarin memang murni kasus pengeroyokan. Saya lihat itu kemarin rebutan lapak jualan," imbuh Muzakir.
Diberitakan sebelumnya, pedagang di Pasar Bogor menyampaikan curahan hati (curhat) terkait maraknya pungli di sana. Bahkan ada anggota keluarga mereka yang ditahan polisi lantaran menolak pungli yang dilakukan preman.
Momen curhat pedagang itu disampaikan saat Presiden Jokowi menyerahkan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng, Kamis (21/4). Saat itu, Jokowi didampingi Seskab Pramono Anung, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, dan Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
from "pasar" - Google Berita https://ift.tt/M7IiuD8
via IFTTT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar