loading...
GoTo mencatakan kenaikan pendapatan bruto. Foto/Ilustrasi
Baca juga: GOTO Catat Rugi Bersih Rp6,6 Triliun di Kuartal I 2022
Berdasarkan data GoTo, pada kuartal I-2022 pendapatan bruto perseroan naik 53% secara year on year (yoy) menjadi Rp5,2 triliun. Sementara pada periode yang sama, pendapatan bersih mencapai Rp1,5 triliun, naik 7,14% dari sebelumnya Rp1,4 triliun.
Melonjaknya pendapatan sejalan dengan keberhasilan perseroan meningkatkan take rate dari 3,5% menjadi 3,7%, yang didorong oleh monetisasi pada segmen e-commerce dan on-demand yang lebih baik. Sebagai catatan, take rate adalah biaya yang dikenakan atas transaksi yang dilakukan di platform dan hal ini menjadi salah satu sumber pemasukan bagi perusahaan berbasis teknologi.
Andre Soelistyo, CEO Grup GoTo, mengatakan sepanjang 2021, perusahaan secara konsisten menjalankan rencana bisnis dengan baik, sehingga mampu menghasilkan pertumbuhan di setiap lini bisnis dan peningkatan margin secara keseluruhan.
“Pembentukan GoTo, dari kombinasi Gojek dan Tokopedia, menempatkan kami dalam posisi yang lebih baik lagi untuk melayani konsumen. Seiring dengan komitmen semakin memperdalam integrasi bisnis, kami mampu meningkatkan efisiensi operasional, menghadirkan peluang bisnis dengan pendekatan multiplatform serta berinvestasi bagi pertumbuhan dan profitabilitas GoTo,” kata Andre dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (31/5/2022).
Jika dibandingkan dengan angka take rate perusahaan sejenis, seperti Alibaba untuk bisnis e-commerce, Uber dan Grab untuk bisnis on demand, GoTo dinilai masih memiliki ruang yang cukup besar untuk meningkatkan kembali take rate ke depannya, sehingga hal ini dapat berdampak positif pada kenaikan pendapatan bruto dan menguatkan jalur menuju profitabilitas.
Tren penguatan bisnis GoTo sejatinya sudah terlihat sejak tahun lalu. Di tengah pemulihan ekonomi yang positif, pada tahun 2021 pendapatan bruto GoTo tumbuh 45% yoy mencapai Rp17,1 triliun dari Rp11,85 triliun. Sehingga pendapatan bersih perseroan naik 9% menjadi Rp5,30 triliun dari Rp4,82 triliun.
Pada tahun 2021, Gross Transaction Value (GTV) perusahaan menembus Rp461,60 triliun, naik 40% dibandingkan dengan Rp330,18 triliun di 2020. Dari jumlah GTV ini, kontribusi bisnis on-demand services (mobilitas, pesan-antar makanan dan bahan kebutuhan pokok, dan logistik) mencapai Rp50,31 triliun, naik 25,21% dari Rp40,18 triliun.
from "bagaimana" - Google Berita https://ift.tt/zaWHQ0k
via IFTTT
from Cara Muncara https://ift.tt/hu2PrdF
via IFTTT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar