Search This Blog

Senin, 03 Oktober 2022

DLH DKI Jakarta Pasang 14 Unit Alat Sensor Udara - Republika Online

Pemasangan alat sensor udara agar data yang dihasilkan lebih berkualitas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta memasang 14 unit alat sensor untuk memantau kualitas udara di Ibu Kota agar data yang dihasilkan lebih berkualitas.

"Pemasangan ini ditujukan untuk memastikan data yang dihasilkan oleh sensor mempunyai kualitas tinggi," kata Kepala DLH DKI Asep Kuswanto di Jakarta, Senin (3/10/2022).

Nantinya, data yang dihasilkan sensor itu akan divalidasi dengan salah satu alat pengukur kualitas udara yang sudah terpasang lebih dulu. Di Jakarta, kata dia, sudah terpasang enam alat pengukur kualitas udara milik Pemprov DKI yang memiliki kualitas mumpuni tetapi membutuhkan biaya yang tidak sedikit yakni lebih dari Rp1 miliar per unit.

Sedangkan, DLH DKI mencatat harga sensor tersebut diperkirakan lebih terjangkau yakni berkisar 300 dolar AS atau sekitar Rp4,3 juta dengan asumsi nilai tukar Rp14.500. Nantinya, 14 sensor yang dipasang bersama Universitas Trisakti itu akan ditempatkan di salah satu alat pengukur kualitas udara selama satu bulan untuk validasi data.

Apabila berhasil dan datanya bisa divalidasi dengan alat pengukur yang sudah ada, sensor ini akan disebar di beberapa tempat di Jakarta untuk mencari titik kualitas udara yang buruk. Selain itu, juga untuk mengevaluasi kebijakan yang saat ini sedang dijalankan di antaranya ganjil-genap.

Berdasarkan data kualitas udara, melalui laman Jakarta Rendah Emisi, DKI memasang enam alat pengukur di lima titik di Jakarta dengan kualitas udara kategori sedang per Senin (3/10) pukul 20.00 WIB.

Stasiun Pengukuran Kualitas Udara (SPKU) tersebut yakni di Gelora Bung Karno (GBK) dengan hasil pengukuran polutan PM 2,5 mencapai 73 atau kategori sedang. Kemudian, SPKU Bundaran HI dengan PM 2,5 juga 73 atau sedang, SPKU Kelapa Gading mencapai 69 atau sedang.

Selanjutnya, SPKU Jagakarsa dengan nilai PM 2,5 mencapai 70 atau kategori sedang, SPKU Lubang Buaya dengan konsentrasi PM 2,5 mencapai 80 atau sedang dan SPKU Kebon Jeruk mencapai 78 dengan kategori sedang.

DLH DKI mencatat nilai 0-50 memiliki kualitas udara baik, kemudian 51-100 kategori sedang, 101-199 memiliki kategori tidak sehat, 200-299 berkategori sangat tidak sehat dan 300-500 kategori berbahaya.

sumber : Antara

Adblock test (Why?)



from "alat" - Google Berita https://ift.tt/iHTsCwk
via IFTTT

from Cara Muncara https://ift.tt/FaKi6wV
via IFTTT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Obbo Taayyee Danda'aan gadhiifamanis, balbala mana hidhaatii 'poolisiin fudhamuu' maatiin himan - BBC.com

[unable to retrieve full-text content] Obbo Taayyee Danda'aan gadhiifamanis, balbala mana hidhaatii 'poolisiin fudhamuu' maatiin...