Bupati Minta Masyarakat Tak Tergantung Cabai Segar
KABUPATEN, Jawa Pos Radar Mojokerto – Di tengah harga kebutuhan pokok yang terkerek naik, Pemkab Mojokerto kembali melanjutkan operasi pasar. Empat ton beras yang menjadi salah satu komoditas yang dijual murah di penghujung tahun ini, ludes diserbu.
Pasar murah sebagai upaya menekan laju inflasi daerah berlangsung dua hari ini dipusatkan di rest area Palem Kembar, Desa Seduri, Kecamatan Mojosari. ’’Ini upaya pemerintah mengendalikan agar harga tidak terlalu mahal. Dan sisi yang lain menjaga ketersediaan pangan yang melimpah agar tidak terlalu murah,’’ ungkap Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati.
Disebutnya, operasi pasar sebagai wujud nyata peran pemerintah untuk membantu masyarakat mengendalikan harga kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Termasuk menekan laju inflasi di ujung tahun. Menurutnya, salah satu faktor adanya inflasi disebabkan oleh harga bahan makanan pokok yang memiliki potensi fluktuasinya tinggi, seperti cabai rawit. ’’Jadi cabai rawit merupakan komponen pembentuk angka inflasi yang sangat besar karena pas murah bisa murah sekali kalau lagi mahal bisa mahal sekali,’’ katanya.
Ikfina menyebut, kenaikan harga cabai segar sering kali disebabkan terganggunya pasokan akibat faktor musim. Di mana, saat distribusi pengiriman cabai kurang lancar, permintaan justru meningkat. Selain itu dari sisi permintaan, perilaku masyarakat yang biasa mengonsumsi cabai segar menyebabkan permintaan cabai di periode tertentu mengalami fluktuasi harga. Seperti Lebaran, puasa dan tahun baru ini sangat meningkat tajam harga cabainya,’’ imbuhnya.
Benar saja, beberapa hari terakhir, harga cabai rawit di pasaran terus terkerek naik. Kenaikan terjadi hampir tiap hari, hingga akhirnya tertinggi kini tembus Rp 55 ribu per kilogram dengan rata-rata Rp 45 ribu per kilogram.
Ikfina berharap, masyarakat mengubah pola konsumsi cabai. Dari semula cabai segar menjadi cabai olahan. Hal itu sebagai langkah antisipasi saat pasokan cabai berkurang dengan harga yang tinggi.
’’Tugas kita adalah mempromosikan dan mengubah perilaku masyarakat dari yang sebelumnya sangat tergantung dengan cabai segar. Sehingga kita akan punya peluang lebih baik dalam mengendalikan inflasi dan distribusi cabai,’’ tegasnya.
Sementara itu, Kepala Disperindag Kabupaten Mojokerto Iwan Abdillah menambahkan, operasi pasar dijadwalkan bakal terus berlangsung hingga penghujung tahun ini. Hal itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersinergi dalam menjaga stabilitas harga dan meningkatkan ketahanan pangan. ’’Sehingga mendukung daya beli masyarakat dan pemulihan ekonomi nasional,’’ ungkapnya.
Pasar murah yang digelar kali ini juga disambut antusias masyarakat. Benar saja, empat ton beras yang disediakan, ludes terjual. Pun demikian dengan sejumlah komoditas kebutuhan pokok. Di antaranya, gula pasir, minyak, daging ayam dan telur. ’’Termasuk cabai olahan sebagai tambahan komoditas OP juga banyak diburu warga. Tapi, tetap yang jadi banyak diburu masyarakat adalah beras. Dua hari ini ada 4 ton terjual, dengan skema tiap hari kita sedia 2 ton,’’ bebernya. (ori/ron)
from "pasar" - Google Berita https://ift.tt/uKWZBX1
via IFTTT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar