Pemkot Surabaya telah melarang penggunaan kantong plastik atau kresek saat menjual maupun membagikan takjil. Nyatanya, di pasar takjil Karang Menjangan (Karmen) dan Ampel kantong kresek masih digunakan sebagai wadah makanan yang dijual.
Dari pantauan detikJatim di pasar takjil Karmen, semua pedagang masih menggunakan kantong kresek. Bahkan pembeli takjil juga membawa makanan atau minuman berbungkus kresek.
Salah satu pedang martabak telur Moro mengatakan jika ia masih menggunakan kresek sebagai wadah jajanan yang dijual. Ia mengaku tidak mendapat sosialisi soal larangan penggunaan kantong plastik atau tas kresek.
"Masih pakai kresek, nggak tahu kalau nggak boleh. Nggak ada sosialisasi," kata Moro kepada detikJatim, Jumat (24/3/2023).
Begitu pula dengan Nur Sri penjual aneka es di Karmen. Ia juga mengaku tidak tahu bila ada larangan penggunaan tas kresek. Dia pun mengaku bingung harus pakai apa jika tidak ada kantong.
"Nggak tahu, nggak ada yang bilangi (memberi tahu). Nanti pakai apa (kalau nggak pakai kresek)? Yang beli, ya nggak bawa tempat sendiri," ujarnya saat ditemui di lapaknya.
Sama halnya yang terjadi di pasar takjil Ampel. Andi Firdaus salah seorang pedagang Roti Maryam masih menggunakan tas kresek sebagai wadah. Ia juga tak pernah mendapatkan sosialisasi.
"Nggak pernah (ada sosialisasi), masih pakai plastik," kata Andi.
Menurutnya, jika beralih ke kantong berbahan kertas harganya akan lebih mahal.
"Kalau diterapkan setuju saja, di Indomaret sudah gitu. Kami kan usaha sendiri. Harga lebih mahal dibanding kresek," katanya.
Simak Video "Inovatif! Satpam Ini Sulap Sampah Plastik Jadi BBM"
[Gambas:Video 20detik]
(dpe/iwd)
from "pasar" - Google Berita https://ift.tt/ElGrogF
via IFTTT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar