Merdeka.com - Melimpahnya komoditas bambu membuat Kabupaten Ciamis, Jawa Barat dikenal sebagai daerah penghasil alat dapur berbahan anyaman. Beberapa di antaranya yakni tampah, boboko (bakul) dan dudukuy (alat penutup).
Di masa sekarang, alat-alat tersebut perlahan tergantikan dengan produk yang lebih modern berbahan plastik. Ini membuat warga selaku pengrajin di Desa Purwaraja, Kecamatan Rajadesa melakukan aktivitas kesenian untuk melestarikannya.
Bentuk kreativitas yang dibuat ini kemudian memiliki nama “Mabokuy” yang merupakan akronim Manusia Boboko Dudukuy. Sesuai namanya, kesenian dibuat menyerupai orang atau robot dengan pernak-pernik peralatan dapur yang dibuat menggunakan anyaman bambu.
Saat ini Mabokuy menjadi tradisi yang mulai diperkenalkan sebagai kekayaan budaya asli Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
2 dari 3 halaman
Punya Tinggi Dua Meter Lebih
©2023 dispar.ciamiskab.go.id/ Merdeka.com
Mengutip laman Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis, Mabokuy memiliki ciri fisik mirip sosok robot, namun dibuat dengan alat-alat dapur berbahan anyaman bambu. Tingginya bisa mencapai lebih dari dua meter.
Terdapat penggambaran sosok yang dikreasikan oleh Eman Hermansyah Sastrapraja dan Wawan Munding selaku pegiat kesenian ini. Beberapa sosok yakni laki-laki, perempuan dan orang sepuh.
Terlihat bagian tubuhnya dibuat mirip rangka ondel-ondel, yang ditutupi pakain mirip jerami. Lalu bagian tubuh depan diberi tampah termasuk unsur boboko.
3 dari 3 halaman
Diiringi Musik Tradisional Sunda
Dalam penampilannya, kesenian Mabokuy ditampilkan berbarengan dengan kearifan lokal musik khas Ciamis. Tayuban, menjadi salah satunya.
Biasanya Tayuban sedikit mirip dengan jaipong, dengan unsur utamanya gerakan tubuh. Musik yang digunakan terdiri dari kendang sunda, suling dan gamelan tradisional. Tak kalah meramaikan, sinden baik laki-laki maupun perempuan akan ikut mengiringi kesenian tersebut.
Tidak hanya Mabokuy berukuran besar, warga setempat juga menghadirkan sosok kecil yang memiliki ukuran yang setara dengan manusia. Biasanya, ini dibuat dari boboko, tampah sampai hihid atau kipas anyaman bambu.
Mengenalkan Alat Dapur Bambu sebagai Kearifan Lokal
Adapun kesenian tujuan digelarnya Mabokuy adalah mengajak masyarakat akan bernostalgia, bahwa di masa lalu alat dapur dan alat masak berbahan anyaman bambu jadi andalan. Kemudian meningkatkan kesadaran penggunaannya yang lebih sehat dan ramah lingkungan, dengan nilai estetika tinggi.
Ini terkait dengan melimpahnya bahan baku bambu di Desa Purwaraja, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis. Di sini sekaligus juga mengenalkan bahwa alat-alat dapur buatan warganya memiliki kualitas yang baik dengan nilai kearifan lokal yang tinggi.
Sebelumnya kesenian ini sudah muncul sejak tahun 2015 lalu, dan kerap ditampilkan di acara-acara keagamaan, kebudayaan sampai penyambutan tamu di helatan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Kota Bandung, Jawa Barat.
[nrd]from "alat" - Google Berita https://ift.tt/OjgSfCA
via IFTTT
from Cara Muncara https://ift.tt/0E7WsTh
via IFTTT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar