Search This Blog

Senin, 10 Juli 2023

Wah Pelaku Pasar Modal RI Masih Galau Capres Terbaik di 2024 - CNBC Indonesia

CNBC INDONESIA INTELLIGENCE UNIT - Para pelaku pasar modal di Indonesia masih galau ihwal sosok calon presiden terbaik dari tiga nama besar yang mengemuka di berbagai survei untuk menggantikan Presiden Joko Widodo pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024. Sebanyak 44,19% responden mengaku masih bingung dan belum bisa menentukan mana yang terbaik di antara Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto

Hasil itu relevan dengan belum adanya ide dan gagasan resmi dan terbuka disampaikan oleh para kandidat tentang arah kebijakan ekonomi, khususnya mengenai pasar modal. Hal tersebut dapat dipahami karena masih banyak yang wait and see visi dan misi.

Ini karena Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru akan menetapkan capres dan calon wakil presiden (cawapres) pada 19 Oktober - 25 November 2023. Sementara masa kampanye pada 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, dan pemungutan suara 14 Februari 2024.

"Mayoritas yang belum menentukan umumnya memiliki dua alasan. Pertama, semua kandidat memiliki kompetensi yang relatif tidak jauh berbeda. Kedua, belum ada ide dan gagasan konkret dari para kandidat," ujar Head of CNBC Indonesia Research Muhammad Ma'ruf sekaligus Direktur Eksekutif CNBC Indonesia Intelligence Unit/CIIU.

Lembaga ini adalah divisi konsultasi bisnis, ekonomi dan politik CNBC Indonesia Research. Adapun CNBC Indonesia Research adalah research house mandiri, unit semi-otonom dari CNBC Indonesia, media market, bisnis dan ekonomi terintegrasi (TV dan digital) terbesar di Indonesia.

"Untuk kandidat capres berikutnya, belum bisa memilih karena ingin melihat secara jelas visi dan misi masing-masing calon. Selain itu, juga menanti sosok cawapres ketiganya," ujar salah satu responden, chief executive officer di salah satu perusahaan manajemen aset investasi yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.

Jawaban itu menyiratkan bahwa sosok cawapres akan menentukan tingkat elektabilitas para kandidat di mata pelaku pasar.

Akan tetapi, dari 63,79% responden yang sudah menentukan jagoannya, sebanyak 27,91% memilih Ganjar, kemudian posisi kedua Prabowo sebanyak 27,91%, dan hanya 2,33% untuk Anies. Meski Ganjar sementara unggul, namun level popularitasnya di mata pelaku pasar modal Indonesia boleh dikata 'rata-rata air' dengan Prabowo.

Ada banyak peluang saling salip mengingat ada banyak pelaku pasar yang belum menentukan pilihan. Namun, mayoritas pemilih kedua kandidat itu menganggap Ganjar dan Prabowo akan melanjutkan program dan kebijakan petahana.

Ini sejalan dengan kesan kuat dari pelbagai sinyal endorse politik yang ditampilkan Presiden Jokowi kepada publik untuk dua nama itu. Beberapa waktu lalu, Jokowi secara terbuka mengatakan akan "cawe-cawe" untuk ikut menentukan siapa yang paling pas menjadi penerusnya dengan alasan untuk memastikan yang terpilih bisa mengeluarkan Indonesia dari middle income trap.

Sementara itu, hanya 2,33% suara pasar yang mengaku memilih Anies.

"Hanya sedikit pelaku pasar yang ingin perubahan. Ini tentu sejalan dengan keumuman sikap dan perilaku pengusaha dan pelaku pasar yang tidak suka dengan perubahan radikal. Umumnya pebisnis dan pelaku pasar itu pro status quo," ujar Ma'ruf.

Munculnya nama Ganjar dan Prabowo dalam benak pelaku pasar sebagai capres idaman tidak lepas dari imej kuat siapapun yang terpilih di antara keduanya akan meneruskan kebijakan Jokowi. Hasil survei mengatakan tidak ada yang tidak puas dengan kinerja Jokowi dalam mengelola perekonomian negara, khususnya pada pasar modal Indonesia.

Hanya saja level kepuasannya saja yang berbeda. Sejumlah alasan dari responden dapat dikelompokkan menjadi alasan khusus dan umum sebagai berikut;

Pertama, kebijakan Jokowi secara langsung berdampak pada kinerja bursa saham dan pasar instrumen investasi lainnya. Pasar menilai Jokowi sudah pro-pasar.

Sejumlah indikator di antaranya, semakin banyaknya perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana/IPO yang mengindikasikan pelaku usaha mulai melakukan ekspansi. Jumlahnya hingga tulisan ini dibuat sebanyak 391 IPO, dua kali lebih banyak dibandingkan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Selama kepemimpinan Jokowi arus kas dana asing di pasar modal masuk ke Indonesia naik signifikan. Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah sejak 2014 juga turun, dan mendapat pengakuan baik dari lembaga pemeringkat pemeringkat internasional. IHSG pada zaman Jokowi juga menyentuh level tertinggi sepanjang masa.

"Skala kepuasan saya 7-8 (dari 10/sangat puas). Karena kalau melihat perkembangan 10 tahun dari sisi ekonomi dan pasar modal yang dilakukan pemerintah cukup baik. Di sisi keuangan ada tax amnesty walau painful buat kita tapi cukup membantu negara. Belum lagi banyak sekali kebijakan-kebijakan yang melindungi nasabah/investor seperti regulasi PAYDI dan lain sebagainya," kata seorang manajer product development di salah satu manajer investasi asing yang mengelola dana publik lebih dari Rp30 triliun .

Kedua, Jokowi cukup baik dalam mengelola kestabilan dan performa makroekonomi Indonesia. Ini tidak lepas dari sosok penting di balik layar kebijakan ekonomi Indonesia, yakni menteri keuangan terbaik dunia, Sri Mulyani Indrawati- versi World Government Summit.

"Jokowi paling the best dibandingkan presiden sebelumnya. Ketika menangani pandemi Covid-19, sangat cepat tanggap, lalu pemulihan ekonomi cepat, terbukti dari pertumbuhan ekonomi pesat," ungkap head of research di salah satu perusahaan sekuritas asing yang beroperasi di Indonesia.

Sejumlah alasan fundamental pelaku pasar modal puas terhadap Jokowi di antaranya adalah pilihan tepat kebijakan hilirisasi sektor pertambangan akan menguntungkan Indonesia dalam jangka panjang.

Banyak yang menaruh apresiasi langkah berani Jokowi untuk mengalihkan beban subsidi bahan bakar untuk pembangunan infrastruktur. Angka jumbo laba BUMN yang tercatat sebagai paling besar dalam sejarah di bawah Menteri BUMN Erick Thohir juga mendapat poin positif.

Pasar juga positif mendukung deregulasi radikal Jokowi melalui Undang-Undang Cipta Kerja.

Jokowi juga dinilai sudah tepat dalam menangani pasar tenaga kerja dan inflasi. Angka pengangguran misalnya turun secara berkala sejak krisis global 2008 di kisaran 8,4% menjadi sekitar 5%.

Juga, angka inflasi dari 11% menjadi di kisaran 3%. Indonesia di bawah komando Jokowi dinilai pasar juga mampu menghadapi sejumlah masalah krusial dari gejolak geopolitik dan ekonomi dunia, seperti respons baik terhadap invasi Rusia ke Ukraina.

"Secara tidak langsung, kebijakan yang diambil Pak Jokowi dari segi ekonomi maupun politik membuat Indonesia bisa menunjukkan 'value' sebenarnya. Khususnya dari segi keunggulan demografis dan geografis kita. Hilirisasi mengundang penolakan dari negara lain, tapi karena ini, neraca dagang dan cadangan devisa kita naik. Aliran investasi asing dan domestik cetak rekor tahun lalu," kata analis senior di perusahaan sekuritas "Top 10" dari sisi nasabah ritel.

Catatan-catatan minus
Pelaku pasar memberikan sejumlah catatan terhadap kebijakan Jokowi yang diharapkan diselesaikan atau tidak diulangi oleh presiden ke depan. Dua di antaranya adalah kebijakan yang dinilai tidak pro-bisnis dalam penanganan kasus korupsi di asuransi Jiwasraya, Asabri dan juga kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Sebagaimana diketahui, pemerintahan Jokowi menginisiasi kenaikan tarif PPN menjadi 11% dari 10% pada 1 April 2022 lalu, dan merencanakan menjadi 12% pada 2025.

Kedua, masih banyak janji politik Jokowi yang belum terlaksana hingga saat ini. Berdasarkan catatan CNBC Indonesia Research banyak target-target besaran asumsi makro yang relatif tidak tercapai sesuai target. Berikut datanya:

METODOLOGI SURVEI

Survei ini dilakukan terhadap pelaku pasar modal Indonesia dengan jumlah responden sebanyak 43 orang dengan level otorisasi manajerial dan direksi institusi keuangan di pasar modal yang terdaftar resmi di OJK. Survei dilakukan melalui percakapan telepon dan pesan pada tanggal 5-8 Juli 2023.

Jumlah responden merepresentasikan 22,87% suara institusi atau jumlah perusahaan sekuritas dan manajer investasi, dan sedikit perusahaan yang terkait pasar modal, seperti agen penjual reksa dana dan lembaga penasehat investasi. Namun ada catatan bahwa sebanyak 22 responden bekerja pada satu institusi yang sama, sehingga secara riil rasio populasi terhadap populasi institusi pasar sebesar 11,17%.

Pemilihan sampel survei dilakukan dengan metode stratified systematic random sampling di mana populasi terlebih dahulu dikelompokan menjadi sub-sub populasi dengan kriteria yang sama, lalu sampel secara acak dan proporsional. Sebagai gambaran, jumlah asset management di Indonesia sebanyak 95 perusahaan, yang mengelola dan menentukan arah investasi dana investasi publik yang nilainya setara 4,17% dari PDB 2022 atau senilai Rp824 triliun.

Sementara ada 93 sekuritas, sebagai broker investor untuk jual dan beli saham di mana nilai kapitalisasi pasar saham Indonesia kini mencapai hampir separuh PDB 2022 sebesar 49% atau Rp9,7 kuadriliun.

Peran sekuritas penting menentukan pandangan investor pasar modal yang jumlahnya kini mencapai 11 juta. Umumnya sekuritas membagikan update perkembangan ekonomi dan rekomendasi setiap hari kepada nasabahnya. Porsi mereka mendapatkan kesempatan lebih besar untuk menyuarakan pendapatnya dalam survei ini.

aaa

Tingkat signifikansi dalam penelitian ini memiliki probabilitas kesalahan sebesar 5% dengan tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%. Margin of error survei ini sebesar 0,15% yang menggambarkan jumlah kesalahan yang biasa terjadi pada pengambilan sampel institusi dalam survei.

Semakin besar persentase margin of error maka semakin jauh suatu sampel tersebut dapat mewakili populasinya. Begitu juga sebaliknya, semakin kecil margin of error, maka semakin dekat suatu sampel dalam mewakili populasi sesungguhnya. Umumnya rata-rata margin of error yang diterima dan lazim dalam survei sebanyak 3%.

Untuk informasi lebih lanjut tentang survei ini bisa menghubungi:
Akbar (+62 857-8036-1013/[email protected])

(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]

Adblock test (Why?)



from "pasar" - Google Berita https://ift.tt/5y8FiXW
via IFTTT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apun Bahan Scheme Assam 2024: Eligibility, Required Documents and Application Process - PM Scheme Hub

[unable to retrieve full-text content] Apun Bahan Scheme Assam 2024: Eligibility, Required Documents and Application Process    PM Scheme Hub