Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang (KKPIBC) Zulkifli Rasyid menyebut operasi pasar (OP) yang dilakukan pemerintah melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) saat ini tidak efektif menurunkan harga beras di pasaran.
Menurutnya, jika harga beras mengalami kenaikan, yang bisa menurunkan kembali harga beras adalah pasar. Maka dari itu, dia menilai program SPHP yang langsung mendistribusikan beras OP ke pengecer atau ritel-ritel serta tidak lagi melalui distributor dan tidak lagi dalam bentuk curah, tidak bisa menurunkan harga beras yang saat ini melambung tinggi.
"Dari dulu sampai sekarang kalau harga beras naik, turun dan naiknya beras itu yang bisa menurunkan kembali harga beras adalah pasar. Itu sudah dari dulu sampai sekarang. Seharusnya pemerintah ambil tindakan. Jangan sekarang pemerintah malah bertolak belakang. Dia (Bulog) tidak akan memasukkan beras ke pasar induk, itu salah kalau menurut kami dari pedagang," kata Zulkifli kepada CNBC Indonesia, Jumat (25/8/2023).
Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas) menyampaikan OP beras sudah dilakukan Bulog dalam bentuk kemasan 5 kilogram (Kg) dan tersedia di ritel-ritel modern, pasar di seluruh Indonesia, hingga pasar induk beras Cipinang (PIBC).
"Bentuknya sudah kemasan supaya tidak disimpangkan (diselewengkan)," kata Buwas beberapa waktu lalu.
Namun demikian, Zulkifli justru menyebut hingga saat ini beras SPHP ukuran 5 kg belum ada masuk ke PIBC.
"Itu kan cerita, tapi buktinya mana? Ada yang dibikin 5 kg itu adalah orang-orang tertentu yang seperti ritel di luar itu. Jadi buat ke pasar induk bisa dikatakan sampai dengan sekarang belum ada gebrakannya, belum ada langkah yang diambil oleh Bulog," kata Zulkifli.
"Dia (Buwas) mau mengambil keputusannya sendiri nggak apa-apa, kalau seandainya beras yang 5 kg disalurkan melalui ritel. Tetapi dalam catatan, Pak Buwas juga harus pertimbangkan rakyat kecil. Apakah rakyat biasa itu bisa membeli beras dari supermarket itu dua atau tiga liter saja? Kan tidak," tuturnya.
Zulkifli meminta agar pemerintah lebih jeli lagi ke depannya agar tidak terjadi kelangkaan pasokan beras dan harga melambung tinggi.
"Kami memohon kepada Dirut Bulog, sebenarnya hal-hal seperti ini adalah tergantung sama pemerintah, kalau pemerintah jeli, tidak akan pernah terjadi seperti ini, kalau stok beras cukup tidak akan pernah terjadi seperti ini (harga beras naik)," pungkasnya.
Panel Harga Badan Pangan menunjukkan, hari ini, Jumat (24/8/2023, akses data 11.59 WIB), harga beras terpantau turun namun masih di atas Rp12.100. Tercatat, harga rata-rata nasional harian di tingkat pedagang eceran, beras medium turun ke Rp12.120 per kg dan beras premium turun ke Rp13.810 per kg.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Lebaran Usai, Harga Beras Kok Masih Mahal?
(dce)
from "pasar" - Google Berita https://ift.tt/q2KW1Yg
via IFTTT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar