Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan, Thailand terpesona saat berkunjung ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta. Hal itu disampaikan saat ditanya terkait posisi stok di PIBC yang di bawah 25.000 ton. Sementara, delegasi yang dimaksud merupakan pihak dari direktorat jenderal departemen perdagangan luar negeri dan asosiasi eksportir beras Thailand.
"Aman nggak aman itu begini. Selama kita masih bisa melihat stok barang atau beras itu masih ada, di ritel masih ada di pasar induk Cipinang masih ada itu artinya stok aman," kata Arief kepada wartawan usai memantau ketersediaan beras di pasar Klender, Jakarta, Senin (28/8/2023).
"Kemudian jumlah truk yang masuk di pasar induk Cipinang itu masih di atas 200 truk itu artinya masih bagus," katanya.
Mengutip situs resmi PIBC, stok beras di PIBC pada 27 Agustus 2023 tercatat sebanyak 23.981 ton. Level stok ini susut 4,8% dibandingkan sebulan lalu, dan jauh lebih rendah, sampai 35,4%, dibandingkan setahun lalu.
Tercatat, stok yang masuk cuma 60 ton, dan yang keluar 101 ton.
"Kemarin saya bawa delegasi Thailand ke Cipinang, Directorate General Department of Foreign Trade dan asosiasi eksportir beras Thailand. Mereka sendiri amaze bahwa di sana berasnya itu bukan beras impor, tapi lokal," tutur Arief.
"Beras-beras mereka itu sebagian ada di gudang Bulog karena itu untuk intervensi," katanya.
Seperti diketahui, pemerintah menugaskan Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 2 juta ton tahun ini. Di mana, sebagian asal beras impor tersebut adalah Thailand.
Menurut Direktur Utama Bulog Budi Waseso, realisasi impor beras yang sudah dikuasai Bulog ada sebanyak 1,6 juta ton, dan sisanya 400 ribu ton ada yang masih dalam perjalanan dan ada juga sebagian yang sudah masuk ke daerah atau wilayah di seluruh Indonesia.
"Yang terealisasi sudah 1,6 juta ton, tinggal 400 ribu ton. Sebagian masih di perjalanan dan sebagian lagi sudah masuk di wilayah-wilayah," jelasnya.
"Jadi sekarang kita tidak tumpuk di satu tempat, Kalau dulu kan banyak di Jawa, umpamanya di Jakarta dan di Jawa Timur. Sekarang nggak, langsung dikirim ke daerah-daerah, bahkan di Papua pun kita langsung kirim dari Thailand ke Papua," kata Buwas.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
'Kiamat Beras' Hantui Bumi, Belum Pernah Terjadi Sebelumnya
(dce/dce)
from "pasar" - Google Berita https://ift.tt/CQIcDGS
via IFTTT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar