Jakarta, CNBC Indonesia - China disebut tengah berganti dari penggunaan bahan bakar fosil global. Disebutkan negara yang dipimpin Xi Jinping itu menjadi pendorong konsumsi bahan bakar fosil global selama satu dekade terakhir.
Selama periode tersebut, menurut Direktur Eksekutif Badan Energi Internasional (IEA), Fatih Birol, China mengubah sistem energi dunia.
"China mengubah sistem energi global dalam 10 tahun terakhir. China sendiri sekarang tengah berubah," kata Birol kepada CNBC Internasional, dikutip Sabtu (4/11/2023).
Dia menambahkan, "ekonomi China tengah melambat dan melakukan penyeimbangan kembali serta restrukturisasi".
Ini juga yang menurutnya yang membuat permintaan global akan bahan bakar fosil mencapai puncaknya pada 2030 mendatang. Catatan World Energy Outlook 2023, pangsa bahan bakar itu berada pada angka 73% tujuh tahun lagi atau turun dari biasanya 80%.
IEA menggambarkan China sebagai penyumbang lebih dari setengah pertumbuhan permintaan energi global. Peningkatan juga dilakukan negara itu yakni mencapai 85%.
Birol juga melihat China tengah melakukan perubahan. Ketergantungan pada industri seperti produksi baja dan semen, kereta api serta infrastruktur disebut akan menurun.
"Jadi permintaan China pada bahan bakar fosil akan lebih sedikit dibandingkan 10 tahun terakhir. Ini jadi pendorong kedua kami yakin akan melihat puncak bahan bakar fosil pada dekade ini," ujar dia.
Sementara itu, Birol juga mengungkapkan pendorong utama lainnya saat puncak penggunaan bahan bakar fosil terjadi. Yakni mulai dari penggunaan energi bersih, termasuk kepopuleran mobil listrik yang terus meningkat dan pentingnya energi terbarukan pada pembangkitan listrik.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Efek The Fed dan China Bikin Rupiah Melemah Lagi
(fsd/fsd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar