Namun pihaknya menjamin bahwa harga bahan pokok itu masih bisa dikendalikan.
"Kita kemarin langkahnya melakukan kegiatan operasi pasar melalui gerakan pangan murah. Kemudian, pada saat yang hampir bersamaan juga bansos sudah disalurkan. Jadi berharap inflasi bulan sekarang turun," kata Agus.
Agus menuturkan berdasarkan tinjauan lapangan, beberapa peningkatan harga bahan pangan seperti beras, bawang merah dan cabai keriting memang terjadi namun kenaikannya tidak begitu signifikan.
Dirinya mengakui bahwa inflasi di Kota Cirebon pada bulan Oktober 2023 secara bulanan (month to month/mtm) relatif meningkat. "Tapi secara tahunan (year on year/yoy) masih aman. Masih di bawah. Mtm tertinggi," ujarnya.
Ia menyampaikan Pemkot Cirebon melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) berkomitmen melakukan berbagai langkah dan kebijakan guna mengendalikan inflasi di Kota Cirebon.
"Mudah-mudahan bisa rendah. Kalau dibandingkan bulan berjalan kita masih aman," katanya.
Sementara itu Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cirebon Aris Budiyanto menjelaskan pada Oktober 2023 Kota Cirebon mengalami inflasi sebesar 0,04 persen secara bulanan (month to month/mtm) dan inflasi secara tahunan sebesar 3,20 persen (year on year/yoy) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,36.
Melihat angka inflasi bulanan, kata Aris, secara umum perkembangan harga berbagai komoditas menunjukkan adanya kenaikan pada Oktober 2023.
"Berdasarkan hasil pemantauan BPS pada Oktober 2023 terjadi inflasi (mtm) sebesar 0,04 persen, atau terjadi kenaikan IHK dari 113,32 pada September 2023 menjadi 113,36 pada Oktober 2023," ungkap Aris.
Lebih lanjut, Aris menuturkan semua kota di Jawa Barat mengalami inflasi sepanjang 2023 (year to date/ytd) dengan angka inflasi untuk Kota Cirebon sebesar 2,76 persen. Sedangkan inflasi secara tahunan di daerahnya berada pada angka 3,20 persen (year on year/yoy).
from "pasar" - Google Berita https://ift.tt/UkyczMX
via IFTTT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar