Search This Blog

Selasa, 21 November 2023

RI Punya Bahan Bakar Baru, Lebih Murah dari BBM! - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) saat ini tengah berupaya menggenjot pengembangan bahan bakar berbasis green hydrogen di Indonesia. Mengingat, green hydrogen mempunyai peran penting dalam dekarbonisasi di sektor transportasi.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menjelaskan kendaraan berbahan bakar hidrogen lebih hemat apabila dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar minyak (BBM). Bahkan dibandingkan dengan kendaraan listrik sekalipun.

Ia mencontohkan, kendaraan berbahan bakar minyak dengan jarak tempuh 10 kilometer (KM) setidaknya membutuhkan konsumsi BBM 1 liter. Adapun apabila jenis BBM yang digunakan seperti RON 98, maka biaya yang perlu dikeluarkan yakni sebesar Rp 16.500 per liter.

Artinya, biaya yang perlu dikeluarkan setiap 1 km-nya yakni sebesar Rp 1.650. Sementara apabila menggunakan mobil listrik dengan jarak yang sama hanya menghabiskan listrik 1 Kwh dengan biaya Rp 3.700.

"Artinya satu km-nya Rp 370 kalau mobil listrik. Tetapi kalau kita memakai hidrogen yang sekarang ini, untuk 1 km yang juga bisa menempuh 10 km itu hanya Rp 3.500 artinya 1 km Rp 350, jadi penghematannya luar biasa sekali Rp 350 dibandingkan Rp 1.650 hampir 5 kali lipat penghematannya jika beralih dari mobil BBM ke hidrogen," kata dia dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, dikutip Rabu (22/11/2023).

Sebelumnya, Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Konservasi dan Konservasi Energi BRIN Eniya Listiani Dewi menghitung harga jual bahan bakar green hydrogen di Indonesia ke depan dapat kompetitif. Mulai dari US$ 5 atau Rp 77.256 per kilogram hingga US$ 7 atau Rp 108.158 per kilogram.

"Kalau saya hitung dengan renewable energy certificate (REC) sekitar 5 dollar dan kalau dengan permen ESDM bisa sampai 7 dollar dan kalau kita investasi fotovoltaik tapi ini tidak ada lahan dan baterai ini harganya bisa US$ 6,5 dollar," ujarnya dalam acara peresmian GHP PLN di PLTGU Tanjung Priok, Senin (20/11/2023).

Eniya menilai harga jual gren hydrogen yang diproduksikan oleh PT PLN (Persero) kemungkinan jauh lebih murah apabila dibandingkan dengan negara lain. Sebagai contoh, harga bahan bakar hidrogen untuk sektor transportasi di Jepang sekitar US$ 13,7 per kilogram.

"Apalagi harga green kalau kita lihat perbandingan dengan internasional, Jepang itu harganya US$ 13,7 per kg. Jadi marginnya luar biasa ini, ini kalau pasarnya dikuasai PLN juga kayaknya bukan hanya cuan tetapi potensi yang luar biasa dan demandnya sampai dengan 3000 kiloton per annum," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, PLN baru saja meresmikan 21 unit Green Hydrogen Plant (GHP) yang tersebar di seluruh Indonesia di PLTGU Tanjung Priok. Adapun, dengan 21 unit GHP ini, PLN mampu memproduksi 199 ton green hydrogen per tahun, dari yang sebelumnya hanya 51 ton hidrogen per tahun.

21 GHP milik PLN terdapat di PLTU Pangkalan Susu, PLTGU Muara Karang, PLTU Suralaya 1-7, PLTU Suralaya 8, PLTGU Cilegon, PLTU Labuhan, PLTU Lontar, PLTGU Tanjung Priok, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTGU Muara Tawar, PLTU Indramayu, PLTGU Tambak Lorok, PLTU Tanjung Jati B, PLTU Rembang, PLTU Tanjung Awar-awar, PLTGU Gresik, PLTG Pemaron, PLTU Paiton, PLTU Grati, PLTU Pacitan, dan PLTU Adipala.


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

PLN Produksi Hidrogen Hijau, Dipakai Buat Apa?


(pgr/pgr)

Adblock test (Why?)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Frances Bahan Obituary and Online Memorial (2011) - Legacy.com

[unable to retrieve full-text content] Frances Bahan Obituary and Online Memorial (2011)    Legacy.com