KLIKTIMES.COM | KOTA MALANG - Menghadapi kemungkinan munculnya bencana yang dipengaruhi oleh faktor cuaca seperti banjir, longsor, dan puting beliung, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mempersiapkan segala kebutuhan mengantisipasi risiko bencana hidrometeorologi tersebut. Salah satunya dengan memasang alarm peringatan bencana (early warning system/EWS) di 7 titik Kota Malang.
"Jadi kalau paradigma lama undang- undang tahun 2007, kita itu reaktif setelah ada kajian bergerak mulai saat itu kita sudah mengandalkan salah satu alat yang ada di 7 titik Early Warning System (EWS) itu ada lampu dan pemberitahuan," kata Suprapto Kepala BPBD Kota Malang, Rabu (19/10/2022).
Setelah 7 EWS terpasang di 7 titik yang dianggap sangat rawan terkena longsor, pihak BPBD juga akan menambah sebanyak 8 EWS di wilayah rawan bencana di Kota Malang.
"Kami juga siapkan untuk 8 titik lagi," tambahnya.
Sebagai bentuk antisipasi penanggulangan bencana, pihak BPBD tidak hanya mengandalkan dari alat yang cukup canggih itu, namun juga berkoordinasi dengan masyarakat di kampung tangguh yang ada di 51 kelurahan.
"Kami sudah rapat mengumpulkan, 4 kali rapat dengan kelurahan tangguh di kantor maupun datang ke lokasi. Kami minta mereka memonitor lalu melaporkan. Kami minta kepada 51 kelurahan. Sebanyak 51 kelurahan tersebut sudah memiliki kampung tangguh, mereka selalu terhubung dengan kami baik grup HT maupun WA grup, jadi setiap ada hujan deras mereka selalu melaporkan ke kami," kata Suprapto.
Baca Juga: Banjir Bandang di Desa Pujiharjo Malang, 21 KK Hingga Kini Masih Mengungsi
Fungsi dari kampung tangguh tersebut nantinya akan menjadi cara awal agar masyarakat bisa terhindar dari bencana alam. Di Kota Malang sendiri BPBD telah memetakan wilayah yang rawan, ada 17 titik wilayah rawan terkena bencana alam.
from "alat" - Google Berita https://ift.tt/Xr3xlTV
via IFTTT
from Cara Muncara https://ift.tt/Xqz854o
via IFTTT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar