The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memperkirakan bahwa pada tahun 2018 terdapat lebih dari 2 juta kasus penularan penyakit menular seksual (PMS). Orang dewasa yang aktif secara seksual perlu menjalani tes PMS secara teratur untuk menjaga tingkat penularan serendah mungkin. Diperkirakan ada 20 juta kasus baru setiap tahunnya dan 50% diantaranya berusia 15 hingga 24 tahun. Bagaimana cara penularan penyakit PMS? Mari kita pelajari lebih lanjut!
Penularan penyakit seksual paling umum terjadi melalui hubungan seks vaginal, anal, atau oral.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengetahui Jika Kita Terjangkit Penyakit Menular Seksual?
Bagaimana Cara Penularan Penyakit PMS?
Penularan penyakit seksual (PMS) yang paling umum melalui hubungan seks vaginal, anal, maupun oral. Selain itu, PMS juga dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan luka terbuka, paparan darah, cairan mani atau cairan vagina, air liur, kutu kelamin, dan pemakaian jarum atau benda secara bergantian. Apa yang ditularkan? Penyakit seksual menular akibat adanya infeksi bakteri, virus, atau jenis parasit tertentu. Ada beberapa kategori orang yang berisiko tinggi untuk tertular, yaitu:
- Seseorang yang memiliki lebih dari satu pasangan seks
- Seseorang yang melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan kondom
- Seseorang yang berbagi jarum saat menyuntikkan obat intravena
- Seseorang yang memperdagangkan seks untuk uang dan narkoba
Gunakanlah alat pelindung seperti kondom saat akan melakukan hubungan seks. Hindarilah berganti-ganti pasangan, terutama bagi para remaja dengan gairah seks yang sangat aktif. Lakukan tes PMS secara rutin setiap beberapa bulan sekali untuk menghindari timbulnya infeksi yang berkepanjangan.
Baca Juga: Bakteri yang Menyebabkan Penyakit Sifilis Adalah
Bagaimana Cara Penularan Penyakit PMS Tanpa Melalui Hubungan Seks?
Penularan penyakit seksual (PMS) dianggap hanya bisa ditularkan melalui hubungan seks vaginal. Namun, ternyata penularan PMS juga dapat melalui hubungan non-seksual. Ada 7 cara penularan PMS tanpa melalui hubungan seks, meliputi:
1. Berciuman
Berciuman menjadi salah satu cara penularan PMS. Penyakit herpes oral atau juga dikenal sebagai herpes simplex virus type 1 (HSV-1) dapat menyebar melalui kontak dengan luka aktif di sekitar bibir. Berciuman harus dihindari ketika ada luka dingin di sekitar bibir guna mencegah tertularnya HSV-1.
Baca Juga: Pengobatan Penyakit Sifilis Raja Singa
2. Seks Oral
Seks oral adalah bentuk seks yang masih memiliki risiko tinggi terkena infeksi. Klamidia dan gonore adalah salah satu penyakit menular seksual yang paling sering ditularkan melalui seks oral ke tenggorokan. Sifilis dan herpes genital juga dapat ditularkan melalui kontak lepuh atau luka di area genital.
3. Berbagi Sikat Gigi, Pisau Cukur atau Jarum
Infeksi melalui darah dapat menyebar dengan berbagi benda yang melukai kulit. Penggunaan sikat gigi dapat menyebarkan infeksi melalui cairan air liur. Sedangkan, berbagi pisau cukur atau jarum menyebarkan infeksi melalui darah. Infeksi menular seksual yang sering terjadi melalui darah adalah HIV atau AIDS.
4. Transfusi Darah
Tranfusi darah juga menjadi salah satu media terjadinya penularan infeksi penyakit seksual. Pada tahun 1991 di Inggris dan sekitarnya, kasus penyebaran PMS terhitung cukup tinggi melalui tranfusi darah. Infeksi penyakit menular seksual yang ditularkan melalui darah adalah HIV dan hepatitis.
Tes STD dilakukan untuk mendeteksi infeksi atau masalah yang terkait dengan penyakit menular seksual.
Baca Juga: Mengenal Gejala Penyakit Sifilis
5. Makanan yang Tekontaminasi
Penyakit hepatitis A dapat menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Makanan yang terkontaminasi inilah kemudian menularkan kepada orang lain, baik secara langsung ataupun melalui seks anal (kontak dengan kotoran yang terinfeksi). Hal ini sering terjadi pada negara berkembang dengan sanitasi yang buruk.
6. Sentuhan
Virus HPV yang menyebabkan kutil kelamin, dapat ditularkan melalui kontak fisik langsung atau sentuhan dengan luka kutil. Sifilis biasanya ditularkan melalui kontak langsung atau sentuhan dengan chancre atau luka tahap awal infeksi. Seseorang yang menyentuh atau menggosok luka penderita sifilis dapat dengan mudah tertular.
7. Berbagi Mainan Seks
Mainan seks yang tidak dicuci dapat menularkan PMS antara dua orang atau lebih. Jenis penyakit seksual yang dapat menular melalui mainan seks ini, seperti klamidia, gonore, trikomonas, herpes, dan kutil kelamin. Penting untuk membersihkan mainan seks sebelum menggunakannya kembali atau digunakan oleh orang lain.
Penderita PMS pada awal terjadinya infeksi, biasanya tidak menunjukkan adanya gejala. Gejala seperti rasa sakit, nyeri, demam, flu, hingga keluarnya cairan pada alat kelamin akan muncul setelah infeksi mulai berkembang. Oleh karena itu, penting untuk melakukan upaya preventif, seperti menggunakan kondom dan vaksin sebelum atau saat melakukan hubungan seksual.
Penyakit menular seksual (PMS) merupakan infeksi yang paling umum terjadi pada orang-orang dengan gairah seksual tinggi. Menurut sebuah sumber menyatakan bahwa ada sekitar 20 juta kasus baru infeksi menular seksual setiap tahunnya dengan 50% diantaranya berusia 15 hingga 24 tahun.
Lalu, bagaimana cara penularan penyakit PMS? Penularan penyakit PMS paling umum terjadi melalui hubungan seks vaginal, anal, maupun oral tanpa adanya pelindung. Selain itu, infeksi juga dapat ditularkan melalui luka, cairan darah, air liur, kutu kelamin, sentuhan, dan pemakaian jarum, pisau cukur, atau benda lainnya secara bergantian. Memiliki kesadaran untuk menggunakan kondom atau melakukan tes rutin PMS ke dokter menjadi hal yang penting. Kedua hal itu, dapat membantu mengurangi risiko tertularnya infeksi penyakit seksual dan menangani sesegera mungkin jika ada timbulnya gejala awal.
Telah direview oleh dr. Giovanni Danang C.
Source:
from "bagaimana" - Google Berita https://ift.tt/yPnwhso
via IFTTT
from Cara Muncara https://ift.tt/2D1xaNM
via IFTTT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar