Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap alat deteksi dini gempa China yang sedang diuji di 250 titik bisa memberi peringatan 10-15 detik sebelum kejadian.
Dalam acara diskusi 'Mitigasi Bahaya Secara Cepat Sebagai Upaya Antisipasi Dini Untuk Memahami Potensi Bahaya Gempa Bumi dan Risikonya', di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Kamis (2/3), Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mulanya bicara soal dorongan untuk belajar ke China.
"Bu Megawati Soekarnoputri berkali mengingatkan agar belajar ke China. Dan kami belajar ke sana soal peringatan gempa bumi. Kami fase eksperimen dengan China," ucapnya.
"Kami pasang alat di 250 titik dan sedang kami ujicoba. Karena ada beberapa alat yang harus terus diujicobakan," lanjutnya.
Jika uji coba peralatan ini lancar, Dwikorita menyebut teknologi ini bisa memberi peringatan dini soal gempa.
"Mudah-mudahan teknologi bisa disiapkan. Sehingga 10-15 detik sebelum gempa, bisa ada perintah dari SMS, sehingga ada waktu untuk warga lari keluar rumah," tutur dia.
Sebelumnya, sejumlah pakar menyebut belum ada teknologi yang bisa memprediksi gempa dengan tepat.
"Hingga saat ini belum ada satu satu pun teknologi yang mampu memprediksi gempa dengan tepat, dan akurat kapan, di mana, dan berapa besar kekuatan gempa akan terjadi," ujar Kepala bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, di akun Twitter pribadinya, Kamis (27/5/2021).
Dalam keterangan terpisah, Daryono mengungkapkan memprediksi gempa menggunakan gas radon dan air tanah, seperti yang dilakukan pakar dari UGM, itu belum lengkap.
"prediksi gempa hny gunakan gas radon dan air tanah saja, spt mempridiksi orang covid19 hny dg ukur suhu sj.Sbaiknya terintegrasi dgn magnet bumi, TEC, suhu, air tanah, tilt meter, strain meter pd tempat sama. Yg lengkap alatnya sj blm konsisten hasilnya, kita blm brani publis," kicaunya di akun Twitter, 2020.
Senada, Seismolog Martijn van den Ende meminta masyarakat dunia tidak percaya dengan ramalan gempa yang sempat dilontarkan akun penggemar teori konspirasi dalam kasus gempa Turki.
"Setiap orang yang membaca "prediksi" ini, mohon jangan dipercaya. Gempa bumi tidak dipicu oleh penyelarasan planet dan tidak ada metode ilmiah untuk memprediksi gempa bumi. Mohon berkonsultasi dengan seismolog asli jika Anda memiliki pertanyaan," tulis dia.
(thr/arh)from "alat" - Google Berita https://ift.tt/cUX1ORp
via IFTTT
from Cara Muncara https://ift.tt/IbSkLtA
via IFTTT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar