BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Masyarakat yang didomisi ibu-ibu berbondong-bondong ke Terminal Selindung kota Pangkalpinang, Senin (13/3/2023) pagi.
Mereka terlihat antre untuk membeli bahan-bahan pokok seperti beras medium, beras premium, minyak goreng, gula, bawang merah, bawang putih, cabai, dan lain-lainnya.
Pasar murah ini program kerjasama Bank Indonesia dengan Pemerintah Provinsi Bangka Belitung.
Kabid Pengendalian Perdagangan dan Perlindungan Konsumen Disperindag Babel, Fadjri Djagahitam mengatakan harga bahan pokok lebih murah dibandingkan pasar.
"Kita menyiapkan empat distributor di sini, pertama Bulog membawa minyak goreng, beras dan tepung terigu. Distributor Haji Awi, dia membawa bawang merah, kecil dan rawit serta lainnya. Ini kan pasar murah jadi harga lebih murah daripada di pasar, yang beras 118 misalnya Rp65. 000 kalau di pasar Rp68.000, lebih murah Rp3.000," jelasnya.
Sementara, minyak goreng MinyaKita ada disiapkan sebanyak 720 liter, karena stok terbatas.
"Insya Allah hari Kamis nanti stok datang," kata Fadjri.
Dia mengungkapkan kegiatan ini direncanakan gencar dilakukan menjelang Hari Raya Idul Fitri 2023 atau pada bulan puasa ini kira-kira sebanyak 18 kali, dengan rincian 4 kali di Kota Pangkalpinang, 4 kali di Tanjungpandan dan 2 kali masing-masing di 5 kabupaten di Bangka Belitung.
"Kita rencanakan di bulan puasa ini Insya Allah seperti di Kota Pangkalpinang dan Tanjungpandan yang menjadi perhitungan IHK inflasi, nanti terus menerus, empat kali di Pangkalpinang dan Tanjungpandan. Serta di kabupaten lain masing-masing dua kali," kata Fadjri.
Ditekankannya, pasar murah yang digelar ini sebagai upaya dalam pengendalian inflasi di Bangka Belitung.
"Intinya data kami menunjukkan bahwa setiap bulan puasa dan menjelang hari raya inflasi naik, jadi ini kami lakukan untuk mengendalikan inflasi," ungkapnya.
Fadjri berharap kolaborasi dengan Bank Indonesia ini dapat berjalan baik untuk mengendalikan inflasi.
"Ini kerjasama dengan BI, bukan dari dana intensif daerah (DID), kalau operasi pasar dari DID itu masih proses pembahasan, itu beda lagi nanti," katanya.
Sementara itu, Deputi Kepala Kantor Bank Indonesia Provinsi Bangka Belitung, Agus Taufik mengatakan Bank Indonesia ikut serta dalam menekan angka stunting di Bangka Belitung.
"Kegiatan ini salah satu program yang dilakukan BI Babel dengan pemda yakni pemprov dan pemkot, Bulog dan distributor. Ini bagian gerakan nasional pengendalian inflasi pangan, banyak program yang kami lakukan, salah satunya pasar murah ini," jelas Agus.
(Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)
from "pasar" - Google Berita https://ift.tt/xcOoTm9
via IFTTT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar