Search This Blog

Sabtu, 29 April 2023

Harga Komoditas Turun di Pasar Induk, Naik di Pasar Tradisional - kompas.id

Aktivitas para pedagang dan kuli angkut di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis (27/4/2023). Setelah Lebaran, mayoritas harga komoditas justru menurun lantaran sebagian pelanggan masih mudik ke luar kota.
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA

Aktivitas para pedagang dan kuli angkut di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis (27/4/2023). Setelah Lebaran, mayoritas harga komoditas justru menurun lantaran sebagian pelanggan masih mudik ke luar kota.

JAKARTA, KOMPAS — Pasokan sayur-mayur dan buah-buahan di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, DKI Jakarta, tetap normal sehingga harga relatif lebih rendah dibandingkan dengan saat sebelum Lebaran. Namun, sejumlah konsumen mengeluhkan tingginya harga sayur-mayur di pasar tradisional.

Harga komoditas, baik cabai maupun bawang, mulai merangkak naik pada Jumat (28/4/2023). Kenaikannya berkisar 4,4 persen hingga 16,7 persen.

Berdasarkan data Pasar Induk Kramat Jati, Jumat pukul 07.30, kenaikan tertinggi terjadi pada cabai. Cabai rawit merah dipatok Rp 21.000 per kilogram (kg), naik dari Rp 18.000 per kg pada hari sebelumnya. Tepat di bawahnya ada cabai keriting Rp 18.000 per kg yang naik 12,5 persen, dilanjutkan Rp 24.000 per kg, terdongkrak 4,35 persen. Sementara harga cabai merah besar tetap Rp 35.000 per kg.

”Cabai hancur harganya ini. Dari segitu banyaknya, daerah (menjual) sekitar Rp 19.000 per kg, tambah ongkos kirim, dan biaya lainnya, itu paling tinggi ketemunya hanya Rp 25.000 per kg. Jadi, jauh banget dari harga normal pasar Jakarta yang harganya Rp 32.000-Rp 40.000 per kg,” tutur staf Pasar Induk Kramat Jati, Suminto, di Jakarta, Jumat (28/4/2023).

Pedagang, Wawan (23), menunjukkan bawang merah dagangannya di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis (27/4/2023). Ia memasok bawang merah dari sejumlah tempat, antara lain Brebes, Jawa Tengah, dan Bandung, Jawa Barat.
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA

Pedagang, Wawan (23), menunjukkan bawang merah dagangannya di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis (27/4/2023). Ia memasok bawang merah dari sejumlah tempat, antara lain Brebes, Jawa Tengah, dan Bandung, Jawa Barat.

Secara umum, aktivitas perdagangan baru berjalan 60 persen. Pasokan barang tersedia, tetapi konsumen diprediksi baru mulai berbelanja pada Senin (1/5/2023). Suminto menambahkan, saat ini hanya sekitar 72 ton cabai per hari. Angka itu masih 44 persen di bawah pasokan normal karena aktivitas para pedagang turunan (tradisional) belum sepenuhnya berjalan. Selain itu, ongkos angkut dari daerah ke Jakarta dua kali lipat. Sebab, para sopir tetap dibayar ketika kembali ke tempat asal walau kondisi kosong.

Sementara bawang merah hanya tersedia sekitar 60 ton, 38 persen di bawah normal. Alhasil, harganya sekitar Rp 34.000-42.000 per kg.

Enam hari setelah Lebaran, sebagian pedagang dan kuli angkut telah beraktivitas. Pedagang menghitung pasokan barang yang masuk dan keluar, sedangkan kuli angkut membawa pasokan sayur-mayur dan buah-buahan. Hanya segelintir konsumen yang tampak berlalu lalang sembari membandingkan harga dari satu kios ke kios lain.

Suminto mengatakan, justru harga buah-buahan sempat melambung sejak Ramadhan karena permintaan untuk hidangan juga meningkat. Dua di antaranya adalah buah naga dan semangka yang harganya masih di atas normal hingga kini.

Pedagang buah, Kholiq (31), menyebut, harga buah naga kini di kisaran Rp 17.000-18.000 per kg untuk kualitas A. Saat puasa, harganya mencapai Rp 25.000 per kg.

”Tapi, kalau seminggu lagi bisa lebih murah, (kualitas) A bisa di harga Rp 14.000-15.000 per kg. Harganya enggak bisa diprediksi karena saat naik bisa cepat, saat turun bisa banting harga,” katanya.

Nurcholis Majid (45), salah satu pemasok sekaligus pedagang komoditas di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis (27/4/2023). Ia menilai, pemerintah berhasil memastikan pasokan barang sebelum hingga sesudah Lebaran lantaran harga sayur-mayur tergolong normal.
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA

Nurcholis Majid (45), salah satu pemasok sekaligus pedagang komoditas di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis (27/4/2023). Ia menilai, pemerintah berhasil memastikan pasokan barang sebelum hingga sesudah Lebaran lantaran harga sayur-mayur tergolong normal.

Hal berbeda dialami pedagang sayur-mayur, Nurcholis Majid (45). Ia mengapresiasi kinerja pemerintah yang berhasil mengamankan pasokan komoditas sejak Ramadhan sebab tak ada kenaikan signifikan hingga Lebaran. Rata-rata harga komoditas turun ketika hari Lebaran.

”Bahan pokok semua normal, terutama sayur-mayur. (Namun,) terpuruk sekali cabai, (harga) aman, enggak ada yang mahal,” katanya.

Ia mengatakan, kondisi ini terjadi karena daerah-daerah pemasok sedang panen berbarengan sehingga suplai tinggi, tetapi permintaan masih rendah. Alhasil, seluruh harga sayur-mayur masih di bawah rata-rata.

Menurut Manajer Humas Perumda Pasar Jaya Agus Lamun, pihaknya yakin bahwa pasokan komoditas sejak Ramadhan hingga kini dalam kondisi aman. Hal ini sesuai dengan perhitungan dan prediksi pemerintah sebelumnya.

Kondisi berbeda

Berbeda dengan kondisi Pasar Induk Kramat Jati, sejumlah harga komoditas di pasar tradisional meningkat. Hal ini ditengarai sebagian besar kios pedagang masih tutup, para konsumen juga masih sepi. Alhasil, konsumen yang ada tak memiliki banyak pilihan lapak.

”Prediksi, tanggal 2 Mei 2023 (harga) normal. Orang-orang masih pulang kampung, belum balik,” kata Asnawati (50), pedagang Pasar Bendungan Hilir.

Pedagang sayur, Asnawati (50), mengatakan, beberapa komoditas justru mengalami kenaikan harga di Pasar Bendungan Hilir, Jakarta, Jumat (28/4/2023). Salah satunya bawang merah ada di titik Rp 50.000 per kilogram, padahal saat puasa sebesar Rp 40.000 per kilogram.
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA

Pedagang sayur, Asnawati (50), mengatakan, beberapa komoditas justru mengalami kenaikan harga di Pasar Bendungan Hilir, Jakarta, Jumat (28/4/2023). Salah satunya bawang merah ada di titik Rp 50.000 per kilogram, padahal saat puasa sebesar Rp 40.000 per kilogram.

Ia menyebut, bawang merah jadi komoditas termahal dibandingkan dengan yang lainnya. Sebab, harganya mencapai Rp 50.000 per kg, naik dari sebelumnya Rp 40.000 per kg saat puasa.

Hal senada diutarakan pula pedagang Pasar Kramat Jati, Sriyati (58). Harga bawang merah naik setelah Lebaran pada level Rp 60.000 per kg. Penyebabnya sama, sebagian lapak masih tutup, para pelanggan belum berbelanja seperti biasanya. Hanya konsumen yang tak sengaja melintas kemudian berbelanja.

Naiknya harga komoditas tingkat pasar tradisional berimbas pada konsumen secara langsung. Neneng Asmaro (45) mengeluhkan harga sayur-mayur yang belum normal, padahal ia memiliki toko kelontong serta warung makan.

Alhasil, Neneng memilih berbelanja seadanya untuk kebutuhannya sehari-hari. Ia memutuskan membuka toko kelontongnya pada pekan depan sembari menanti harga kembali normal.

”Saya mau mahalin (barang) kasihan (pelanggan). Jadi, saya dagang hari Rabu (3/5/2023),” kata Neneng. Sebab, ketika ia menjual dengan harga tinggi, barang dagangannya masih tersisa.

Adblock test (Why?)



from "pasar" - Google Berita https://ift.tt/n8yZtCl
via IFTTT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apun Bahan Scheme Assam 2024: Eligibility, Required Documents and Application Process - PM Scheme Hub

[unable to retrieve full-text content] Apun Bahan Scheme Assam 2024: Eligibility, Required Documents and Application Process    PM Scheme Hub