Search This Blog

Minggu, 09 April 2023

Inovasi Keren dari PENS Alat Pemeriksa Jantung Portable - Medcom.Id

Jakarta:  Tim peneliti bidang Biomedis Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) berhasil mengembangkan sebuah alat pemeriksaan jantung portabel.  Alat yang disebut Portable Ultrasound ini memiliki sejumlah keunggulan.
 
Mulai dari harga yang lebih murah, diagnosa yang lebih presisi, hingga daya jangkauan pemeriksaan terhadap pasien jantung yang lebih luas dan fleksibel.   Pengembangan alat ini dilakukan melalui program Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi yang diketuai oleh Riyanto Sigit, S.T., M.Kom., Ph.D.
 
Sementara itu anggota tim lainnya adalah Tita Karlita, S.Kom., M.Kom. dan dr. Taufiq Tidayat, Sp.A. dari RS Unair. Penelitian ini juga menyertakan 2 mahasiswa PENS, yakni  Moh. Johan dan Churun In. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Ketua tim riset Portable Ultrasound, Riyanto Sigit mengatakan, pengembangan alat tersebut terinspirasi dari antrean pelayanan kesehatan di rumah sakit yang panjang, utamanya pada pasien jantung. 
 
“Selama ini untuk check jantung biasanya pasien yang harus datang ke ruangan khusus ultrasound. Nah, dalam kondisi tertentu pasti hal tersebut akan sulit dilakukan, seperti misalnya pada pasien kritis penyakit jantung,” terang Riyanto, dilansir dari laman Ditjen Vokasi, Minggu, 9 April 2023.
 
Selain itu, Riyanto juga melihat luasnya wilayah Indonesia dengan berbagai kondisi geografisnya yang membuat tidak seluruh wilayah dapat tersentuh layanan kesehatan. 
 
“Di pelosok tanah air, petugas kesehatanlah yang terkadang harus mendatangi suatu daerah untuk memberikan layanan kesehatan,” beber Riyanto. 
 
Oleh karena itu, Riyanto bersama rekan dosen lainnya mengembangkan alat pemeriksaan jantung portabel. Pengembangan alat ini diharapkan mampu mengatasi sejumlah persoalan yang dihadapi dalam layanan pemeriksaan jantung di masyarakat.
 
“Alat ini dapat menjadi solusi untuk layanan tersebut. Dibandingkan dengan ultrasound yang ada di rumah sakit, dimensi alat ini relatif lebih ringkas dan memungkinkan dibawa berpindah-pindah,” kata Riyanto. 
 
Tak hanya itu, alat ini mampu membantu memberikan diagnosa pada pasien dengan lebih presisi, mengingat biasanya dokter juga berbeda-beda dalam memberikan diagnosa pada pasien. 
 
“Ini merupakan hal yang lumrah karena masing-masing dokter memiliki sudut pandang berbeda dalam memberikan diagnosa. Jadi, alat ini sifatnya membantu memberikan gambaran kondisi jantung pasien,” lanjut Riyanto. 

Cara Kerja

Cara kerja Portable Ultrasound ini dimulai dari pemindaian area dada pasien menggunakan alat ultrasound. Pasca pemindaian, akan diperoleh data berupa video jantung yang diambil dari berbagai sudut pemeriksaan.  
 
Data yang sudah diperoleh tersebut kemudian akan dikirimkan melalui komunikasi wireless dengan smartphone. Berikutnya hasil video tersebut dikirimkan ke PC dengan komunikasi USB.  
 
“Setelah data diterima akan dilakukan preprocessing dan segmentasi. Dan di tahap ini gambar atau citra yang bebas dari noise sangat dibutuhkan  guna mempertajam kualitasnya,” kata Riyanto yang sudah mengantongi paten atas risetnya.
 
Hasil segmentasi yaitu diperoleh area kontur rongga jantung dengan tingkat akurasi rata-rata 86,6%, yang mana hasilnya akan digunakan untuk melakukan pelacakan jantung. Hasil segmentasi yang cepat dan akurat akan memudahkan pengguna untuk mengobservasi kondisi jantungnya sendiri, apakah dalam kondisi normal atau tidak. 

Harga Lebih Murah

Dari sisi harga, Portable Ultrasound juga jauh lebih murah. Saat ini harga per unit perangkat Ultrasound menyentuh kisaran Rp1-2 miliar.
 
Karena harganya yang cukup tinggi, fasilitas ini biasanya tersedia di rumah sakit besar dengan intensitas pemakaian yang lumayan tinggi. Sementara itu, kisaran harga yang ditawarkan pada perangkat Portable Ultrasound hanya sekitar Rp120 jutaan dengan daya jangkau layanan pemeriksaan yang lebih luas. 
 
Ke depan Riyanto masih ingin mengembangkan beberapa riset biomedis yang berhubungan dengan deteksi jantung, terutama untuk mengembangkan Portable Ultrasound. Salah satunya adalah akan melakukan perubahan packaging.  
 
“Saya ingin mengubah dimensinya menjadi seukuran koper atau laptop sehingga semakin memudahkan pelayanan kepada pihak pasien maupun perawat yang bertugas. Dan tentunya dengan kapasitas gambar yang lebih baik lagi. Semoga semua bisa terwujud di tahun depan,” tutupnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
 

Adblock test (Why?)



from "alat" - Google Berita https://ift.tt/mnA40R7
via IFTTT

from Cara Muncara https://ift.tt/PQ0ncJv
via IFTTT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apun Bahan Scheme Assam 2024: Eligibility, Required Documents and Application Process - PM Scheme Hub

[unable to retrieve full-text content] Apun Bahan Scheme Assam 2024: Eligibility, Required Documents and Application Process    PM Scheme Hub