"Kalau untuk persentasenya dari jumlah posisi lahan yang siap digunakan itu hampir 80 persen, hanya untuk finishingnya masih belum," ungkap Kepala UPT Perumda Pasar Tohaga Leuwiliang Mulyadi di Leuwiliang, Bogor, Kamis.
Ia menyebutkan, hingga kini pihaknya masih kerja keras untuk menyelesaikan pembangunan TPS. Karena prosesnya terhambat cuaca yang belakangan sering hujan. Kemudian, kendala lainnya, beberapa lapak di antaranya harus dipindahkan dari lokasi awal.
Sehingga, Mulyadi memperkirakan pembangunan TPS tersebut sedikit meleset dari yang telah ditargetkan, yakni 5 Desember 2023.
“Karena cuaca tak menentu ya, jadi kemungkinan akan meleset dari tanggal 5 Desember. Terlebih ada juga pengalihan lokasi kalau dipaksakan akan cenderung menyempitkan akses jalan jadi ada lokasi pembangunan baru di sana pengalihan dari lokasi lama,” jelas Mulyadi.
Baca juga: Perumda Pasar Tohaga undi TPS bagi pedagang Pasar Leuwiliang
Sementara, Direktur Umum Perumda Pasar Tohaga Dadun Abdurrazaq menerangkan, nantinya para pedagang tidak bisa memilih TPS yang akan ditempati, karena penentuannya dilakukan dengan cara diundi.
Menurut dia, ada sekitar 300 pedagang yang memilih untuk dilakukan pengundian ulang untuk letak kios dagangnya. Tapi, pengundian dilakukan setelah pembangunan TPS Pasar Leuwiliang rampung dilakukan.
"Itu (sistem undi) yang disepakati berdasarkan kesepakatan pedagang yang dirapatkan bersama Tohaga," terang Dadun.
Ia memastikan bahwa TPS Pasar Leuwiliang akan diberikan secara cuma-cuma oleh Pemerintah Kabupaten Bogor untuk pedagang yang terdampak kebakaran hebat pada 27 September lalu.
"Tak ada jual beli, yang jelas Tohaga dari awal sudah memasang spanduk, banner dan mengeluarkan surat edaran kepada semua pedagang bahwa dalam penyediaan dan penempatan TPS pedagang itu gratis tidak dipungut biaya apapun," tegasnya.
Baca juga: Perumda Pasar Tohaga pastikan TPS pedagang Pasar Leuwiliang diberikan gratis
Sementara, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Burhanudin menyebutkan Pemerintah Kabupaten Bogor mencairkan pos anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) senilai Rp4,4 miliar untuk membangun TPS Pasar Leuwiliang.
Ia menjelaskan anggaran tersebut akan digunakan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) untuk membangun sebanyak 1.033 TPS.
Burhan menekankan bahwa pembangunan 1.033 TPS di Pasar Leuwiliang itu dapat diselesaikan dalam waktu 30 hari. Sehingga para pedagang terdampak kebakaran bisa segera kembali berjualan.
Peristiwa kebakaran ratusan lapak pedagang sembako, buah, dan pakaian di Pasar Leuwiliang itu dilaporkan terjadi mulai Rabu (27/9) sekitar pukul 20.00 WIB hingga Kamis pukul 13.00 WIB.
Baca juga: Puslabfor Polri ungkap penyebab kebakaran Pasar Leuwiliang murni akibat korsleting
Berdasarkan data Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Bogor, dari sebanyak 590 kios yang ada di Pasar Leuwiliang, 550 kios di antaranya hangus terbakar. Kemudian, dari los berjumlah 641 lapak, sebanyak 580 lapak di antaranya ikut terbakar.
Tak hanya itu, peristiwa kebakaran yang berlangsung lebih dari 12 jam itu juga menghanguskan 450 lapak auning dan 35 lapak pedagang kaki lima (PKL).(KR-MFS)
from "pasar" - Google Berita https://ift.tt/xYz49Q2
via IFTTT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar