Search This Blog

Jumat, 19 Januari 2024

Investor Jual 25.000 Bitcoin, Pasar Kripto Ramai-ramai Terkoreksi - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto mayoritas berada di teritori negatif di tengah besarnya penjualan investor dari Grayscale's Bitcoin Trust (GBTC).

Merujuk dari CoinMarketCap pada Kamis (18/1/2024) pukul 7.05 WIB, pasar kripto didominasi di zona merah. Bitcoin turun 0,95% ke US$42.743,09 dan secara mingguan mengalami ambles 8,19%.

Ethereum berada di zona negatif 2,23% dalam 24 jam terakhir meskipun dalam sepekan mengalami depresiasi 2,03%.

BNB mengalami pelemahan 1,95% secara harian meskipun secara mingguan menguat 1,36%.

Begitu pula dengan Cardano yang tergelincir 1,59% dalam 24 jam terakhir dan secara mingguan anjlok 6,65%.

CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital naik 1,38% ke angka 1.836,17. Open interest terdepresiasi 0,61% di angka US$39,22 miliar.

Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 63 yang menunjukkan bahwa pasar berada di fase greed/optimis dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.

Dilansir dari coindesk.com, dalam tiga hari perdagangan penuh pada penutupan hari Selasa, arus masuk bersih ke dana yang diperdagangkan di bursa spot bitcoin (ETF bitcoin spot) yang baru disetujui oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) tampaknya berjumlah sekitar 21.000 bitcoin (BTC), atau US$894 juta (setara dengan Rp13,94 triliun dengan asumsi kurs US$1 = Rp15.600) pada harga saat ini di sekitar US$42.600.

Dari uang baru tersebut, iShares Bitcoin Trust (IBIT) milik BlackRock memimpin dengan menambahkan 16.362 bitcoin, diikuti oleh Wise Origin Bitcoin Fund (FBTC) milik Fidelity dengan 12.112 bitcoin. Keluarnya cukup besar dari GBTC, yang telah kehilangan sekitar 25.000 bitcoin, menurunkan arus masuk industri secara keseluruhan.

Sebagai informasi, pada 16 Januari 2024, GBTC mentransfer 8.730 bitcoin ke Coinbase Prime, menurut data dari platform analitik blockchain Arkham Intelligence.

Keluarnya dana dari GBTC terjadi akibat tingginya biaya manajemen yakni sebesar 1,5%. Angka ini terpaut cukup jauh sekitar 100 basis poin (bps) jika dibandingkan dengan kompetitornya.

Selain itu, konversinya ke ETF berarti dana tersebut tidak lagi diperdagangkan dengan diskon terhadap nilai aset bersih (NAV).

Kedua hal tersebut yang menjadi pendorong pemegang GBTC menjual apa yang dimilikinya.

Kendati demikian, aliran dana baru yang masuk ke dalam ETF menutupi hal tersebut, sehingga menghasilkan arus masuk bersih ke dalam ETF secara keseluruhan.

Dengan kondisi yang ada saat ini, ETF bitcoin spot dinilai cukup sukses sebagai produk baru oleh dunia.

Volume perdagangan ETF bitcoin spot tercatat sebesar lebih dari US$10 miliar untuk dana baru tersebut dalam empat hari pertama. Sedangkan di sepanjang 2023, terdapat 500 peluncuran ETF dan jika digabungkan, volumenya hanya mencapai US$450 juta sepanjang tahun.

CNBC INDONESIA RESEARCH


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Gegara Postingan Ini, Kripto Terbang Berjamaah


(rev/rev)

Adblock test (Why?)



from "pasar" - Google Berita https://ift.tt/0udyHZM
via IFTTT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apun Bahan Scheme Assam 2024: Eligibility, Required Documents and Application Process - PM Scheme Hub

[unable to retrieve full-text content] Apun Bahan Scheme Assam 2024: Eligibility, Required Documents and Application Process    PM Scheme Hub